iPhone tampaknya punya daya tarik tersendiri bagi sebagian orang di Indonesia. Tak heran jika ada saja orang yang memburu iPhone dalam kondisi bekas pemakaian, dengan alasan supaya bisa mendapatkan ponsel Apple itu dengan harga murah.
iPhone memang terkenal sebagai ponsel dengan harga yang mahal, apalagi saat awal peluncuran seri iPhone terbaru, misalnya pada iPhone 13 series, harganya bisa mencapai Rp30 juta untuk model tertinggi iPhone 13 Pro Max.
Jangankan iPhone 13 Pro Max, iPhone 12 Pro Max sebagai model tertinggi pada seri yang lebih lama, kini harganya masih berada pada kisaran Rp20 juta dalam kondisi baru, sebagaimana tertera di marketplace iBox.
Di sisi lain, iPhone second harganya tentu jauh lebih murah dari daripada iPhone yang dalam kondisi baru. Misalnya, iPhone 12 Pro Max bekas kini dihargai sekitar Rp15 juta, terpantau di marketplace Facebook.
Oleh sebab itu, salah satu jalan keluar agar bisa mendapat iPhone dengan harga yang lebih murah adalah dengan membelinya dalam kondisi bekas. iPhone bekas memang punya harga yang lebih murah, namun bukan berarti tidak ada persoalan yang membuntutinya.
iPhone second pada dasarnya adalah ponsel yang telah dipakai oleh pengguna sebelumnya. Jadi, kemungkinan adanya gangguan, kerusakan, atau penurunan performa, bisa sangat mungkin terjadi pada iPhone bekas.
Dengan demikian, sebelum memutuskan untuk membeli iPhone second, penting untuk memeriksa kondisinya dulu agar tidak rugi di kemudian hari. Meski murah tapi kalau iPhone bekas yang didapat justru bermasalah, bakal bisa buat tekor.
Komponen dan biaya perbaikan iPhone tidaklah murah. Untuk menghindari persoalan itu, berikut tips membeli iPhone bekas agar tidak tertipu:
1. Pastikan iPhone nyala dengan benar
Anda bisa mencoba untuk mematikan iPhone bekas dan menyalakannya lagi dengan menekan tombol Power. Pastikan iPhone itu bisa masuk ke layar home saat selesai booting.
Jika saat booting, iPhone terhenti di logo Apple dan tidak kunjung masuk ke layar home, kemungkinan besar terdapat gangguan pada perangkat.
2. Pastikan Apple ID telah kosong
Pengoperasian iPhone membutuhkan Apple ID atau akun pengguna. Tiap iPhone hanya bisa dimasukkan satu Apple ID yang terdiri dari username dan password. Pastikan Apple ID di iPhone bekas telah kosong.
Jika masih ada Apple ID yang terdaftar maka Anda bakal kesusahan untuk mengoperasikan iPhone secara bebas. Anda jadi tidak bisa mengunduh aplikasi dan reset iPhone dengan bebas.
Keberadaan Apple ID di iPhone bekas bisa diketahui dengan cara klik menu “Pengaturan”, lalu bakal muncul kolom yang berisi nformasi Apple ID di bagian atas menu itu. Apabila Apple ID telah kosong maka tidak bakal tertera nama akun pengguna.
3. Cek bodi iPhone
Anda bisa cek bodi iPhone di bagian bezel maupun punggung ponsel. Jika bodi terdapat lecet, retak, atau pecah, kemungkinan iPhone bekas itu telah terkena benturan beda keras. Benturan tersebut bisa saja mempengaruhi komponen yang ada di dalam ponsel.
4. Periksa fungsi tombol iPhone
iPhone punya beberapa tombol yang tersemat di bodi, antara lain tombol Volume, tombol Silent, tombol Home (untuk iPhone model Touch ID), serta tombol Power. Pastikan semua tombol tersebut dapat ditekan dan bekerja dengan baik.
5. Pastikan semua sensor iPhone berjalan dengan baik
iPhone punya beberapa sensor untuk menjalankan fitur ponsel, seperti sensor proximity, gyroscope, haptic, Face ID atau Touch ID, dan sebagainya. Anda bisa mencoba beberapa fitur di iPhone untuk memastikan sensor tersebut berjalan dengan baik.
Misalnya, sensor proximity bisa dicoba dengan fitur panggilan telepon. Saat panggilan telepon aktif dan iPhone diletakkan ke telinga, idealnya layar iPhone bakal gelap sebagai pertanda sensor proximity berjalan normal.
6. Cek kesehatan dan fungsi baterai iPhone
Baterai iPhone bekas tentu mengalami penurunan performa karena telah dipakai terlebih dahulu oleh pengguna sebelumnya. Namun selama baterai iPhone belum dalam status kesehatan “Service”, tandanya masih bisa digunakan dengan baik.
Status kesehatan baterai iPhone bisa dilihat di opsi “Baterai” dalam menu “Pengaturan”. Pastikan baterai tidak dalam kondisi status kesehatan “Service”. Anda juga perlu untuk mencoba fungsi baterai dengan melakukan pengisian daya.
Tunggu hingga persentase daya naik. Apabila persentase daya tidak bertambah saat diisi, kemungkinkan besar baterai iPhone mengalami kerusakan.
7. Cek fungsi kamera iPhone
Anda bisa memeriksa fungsi semua kamera yang ada iPhone dengan mencobanya untuk mengambil gambar atau video. Kemudian, lihat hasil tangkapan dari kamera tersebut. Apabila terdapat semacam noda atau bintik hitam, kemungkinan kamera terdapat gangguan.
8. Periksa respon dan kondisi layar iPhone
Layar merupakan komponen yang vital di iPhone. Jika terjadi gangguan, iPhone bakal susah untuk dioperasikan karena semua perintah pengguna dilakukan lewat layar.
Anda bisa mencoba fungsi layar iPhone dengan mengusapnya di semua sisi. Apabila terdapat sisi yang tidak merespon maka kemungkinan layar iPhone mengalami ganggguan.
Selain itu, periksa juga kondisi layarnya. Jika ada bercak noda warna putih, hitam, atau ada bayangan dengan warna kontras (seperti merah, biru, atau hijau), maka layar iPhone telah mengalami kerusakan.
9. Periksa fungsi microphone dan speaker iPhone
Anda bisa memeriksa fungsi speaker iPhone dengan mencoba memutar audio dari musik atau video. Pastikan suara keluar dari lubang speaker iPhone. Untuk seri iPhone 7 dan selanjutnya, lubang speaker terletak di bagian atas layar dan di sisi kanan bagian bawah bodi iPhone.
Pastikan, suara keluar dari dua lubang tersebut dengan baik dan tidak pecah. Sedangkan untuk microphone, Anda bisa mencoba fungsinya dengan melakukan perekaman suara.
Jika telah merekam tapi tidak muncul suara atau suaranya pecah maka microphone-nya bermasalah.
10. Pastikan konektivitas iPhone berjalan dengan baik
Sebelum memutuskan untuk membeli iPhone bekas, Anda juga perlu untuk memastikan semua fitur konektivitas iPhone berjalan dengan lancar, seperti pada Bluetooth, jaringan seluler, dan WiFi.
Selain dari sisi perangkat, Anda juga perlu memahami dulu bagaimana peredaran iPhone bekas di Indonesia. iPhone bekas yang beredar di Indonesia setidaknya terbagi jadi tiga jenis, yakni iPhone resmi, iPhone BM, dan iPhone HDC.
iPhone resmi merupakan iPhone yang asli diproduksi oleh Apple dan didistribusikan ke Indonesia sesuai aturan yang berlaku. Sedangkan iPhone BM (black market) merupakan iPhone yang asli diproduksi Apple, namun tidak didistribusikan sesuai aturan yang berlaku.
Kemudian, iPhone HDC adalah iPhone abal-abal atau tiruan yang tidak diproduksi oleh Apple.
iPhone bekas resmi biasanya dikenal juga dengan “eks garansi iBox”, karena ponsel dulu dibeli dalam kondisi baru dari iBOX selaku distributor yang sah secara aturan.
Sedangkan iPhone bekas BM biasanya disebut “eks garansi internasional”, karena ponsel mungkin dulu dibeli dalam kondisi baru dari luar negeri yang diedarkan tanpa mengikuti aturan di Indonesia.
Dari tiga jenis tersebut, yang memungkinkan untuk dibeli adalah jenis iPhone resmi. iPhone bekas resmi tidak bakal terkena pemblokiran jaringan seperti iPhone bekas BM. Kualitasnya pun sangat jauh lebih baik dibanding iPhone HDC.
iPhone bekas di Indonesia bisa diperoleh lewat toko ponsel atau perorangan. Membeli iPhone bekas di toko bakal relatif aman karena penjual biasanya memberikan jaminan atau garansi. Garansi itu bukan dari Apple, melainkan diberikan toko secara mandiri.
Dengan kata lain, apabila terjadi kerusakan pada iPhone maka toko itu yang bakal langsung memperbaikinya. Sementara itu, iPhone bekas yang dijual perorangan tidak bakal memberikan garansi.
Dengan demikian, Anda mungkin bakal mengalami kesulitan saat iPhone bekas yang dibeli dari perorangan terjadi kerusakan. Itulah 10 tips membeli iPhone bekas agar tidak tertipu, semoga bermanfaat.